Lhokseumawe | JRB.ONE - Self Management Indonesia (SMI) yang bernaung dibawah Yayasan Manajemen Indonesia Perkasa (MIP) meluncurkan program baru bertajuk "Mari Bicara" yang akan membahas isu tekini dengan berbagai panelis yang berkualitas agar menghasilkan perbincangan ruang publik yang edukatif serta objektif. Pada gelaran perdana, SMI mengundang 5 Akademisi Universitas Malikussaleh Aceh yang membahas tentang "Kedaulatan dan Kepemilikan: Implikasi Keputusan Presiden Prabowo Terhadap 4 Pulau Aceh."
Webinar Mari Bicara Edisi perdana dilaksanakan dipandu oleh Sekjend SMI Willy Surya Prayoga, S. Sn. SMI melalui talkshow Mari Bicara berhasil menghadirkan Panelis Dr. Yusrizal, M.H., Dr. Ibrahim Chalid, M.Si., Hasan Basri, S.H., M.H., Harun, S.H., M.H., dan Ferdy Saputra, S.H., M.H.
Bendahara SMI Juanda, S.I.Kom., mengungkapkan bahwasanya program Mari Bicara bertujuan mengedukasi pemuda dan masyarakat tentang isu yang sedang viral dengan panelis yang berkompeten di bidangnya.
"Program mari bicara bertujuan mengedukasi pemuda dan masyarakat agar peka dengan isu nasional dengan memperoleh informasi yang akurat agar dapat menyikapi masalah dengan bijaksana." Ungkap Juanda.
Selanjutnya Juanda menambahkan bahwasannya edisi pertama yang membahas 4 pulau yang dikembalikan menjadi daya tarik tersendiri dan mendapat respon hangat dari masyarakat.
"Edisi pertama berhasil menarik minat pemuda dan masyarakat bahkan mampu menghadirkan 500 orang peserta dari kalangan, pemuda, mahasiswa, masyarakat dan akademisi." Tambah Juanda.
Webinar Mari Bicara juga turut dihadiri Wakil Dekan III Fakultas Hukum Universitas Malikussaleh Dr. Hadi Iskandar, M. H., dan Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Sultanah Nahrasiyah Zanzibar, M. Sos., Program mari bicara direncanakan akan hadir menemani masyarakat setiap bulan dengan isu yang lebih menarik kedepannya.[Juanda]