PMII UIN Ar-Raniry Terkesan Keras: Respon Represif Paspampres Terhadap Aksi Mahasiswa Blitar Disesalkan



Banda Aceh | JRB.ONE – Pengurus Cabang PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) UIN Ar-Raniry Banda Aceh mengaku tercengang atas tindakan represif yang dilakukan oleh Paspampres saat mengawal Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam kunjungan kerjanya ke Blitar, Sabtu, 21 Juni 2025.

Tindakan aparat dinilai berlebihan saat merespons aksi damai tiga kader PMII yang membentangkan poster berisi kritik terhadap Wapres Gibran.

Ketua Umum PMII UIN Ar-Raniry, Muhammad Ikram, menyesalkan perlakuan keras terhadap kadernya yang hanya menyampaikan aspirasi masyarakat melalui aksi damai.

“Aksi itu murni penyampaian kritik dan bentuk kasih sayang rakyat kepada pemimpinnya. Kenapa harus dihadapi dengan tindakan represif?” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Bidang Kaderisasi dan Pemberdayaan, Muhammad Afif Irvandi El Tahiry, menambahkan bahwa kritik adalah bagian dari demokrasi yang harusnya diterima dengan lapang dada oleh pemerintah.

“Tidak seharusnya pemerintah bersikap baper dan membungkam suara rakyat. Kritik itu vitamin bagi perubahan. Kalau ditanggapi dengan represif, justru memperkuat dugaan adanya ketakutan terhadap suara publik,” kata Afif.

Afif yang akrab disapa Sahabat Abon menjelaskan bahwa aksi tersebut tidak mengarah pada pemakzulan Wapres, melainkan bentuk peringatan atas isu-isu yang berkembang, salah satunya soal politik dinasti yang dianggap membahayakan demokrasi.

“Mereka hanya ingin mengingatkan. Pesannya jelas: Dinasti politik itu bahaya. Tapi kenapa justru direspons dengan kekerasan?” tegasnya.

Dalam video yang beredar luas, terlihat tiga mahasiswa PMII membentangkan poster bertuliskan:

  • “Dinasti tiada henti”
  • “Omon-omon 19 juta lapangan kerja”
  • “Semangat terus bualan Mas Wapres Gibran”

Aksi tersebut dilakukan saat iring-iringan Gibran melintasi jalan protokol di Blitar, sebagai bentuk kritik terhadap janji politik yang dinilai belum terealisasi serta praktik politik dinasti yang menguat.[Syahrul]

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama