Nourman Desak Pembinaan Militer bagi Tiktoker Mentel


Banda Aceh | JRB.ONE – Pengacara senior Aceh, Nourman Hidayat, menyampaikan kritik pedas terkait maraknya konten "mentel" dan perilaku kewanitaan di kalangan pengguna TikTok muda di Aceh. Ia menilai fenomena ini sebagai ancaman nyata bagi moral generasi muda dan mendesak Gubernur Aceh, Muzakir Manaf (Mualem), untuk segera mengambil tindakan tegas.

"Jika Mualem masih merasa sebagai pemimpin pejuang, inilah saatnya bertindak nyata, bukan sekadar seremoni. Bangun barak pendidikan karakter! Bentuk kembali anak-anak muda kita sebelum Aceh kehilangan jati dirinya," seru Nourman dengan nada tinggi.

Menurut Nourman, fenomena remaja laki-laki yang berdandan dan berperilaku seperti perempuan demi konten adalah "penyakit sosial" yang berkembang pesat akibat lemahnya pengawasan negara dan hilangnya wibawa orang tua.

"Ini bukan sekadar masalah gaya, tapi menyangkut masa depan Aceh. Kita sedang diracuni oleh arus globalisasi tanpa saringan. Pemerintah terlalu permisif, dan Mualem memilih diam. Di mana tanggung jawab beliau sebagai simbol kehormatan Aceh?" tanyanya dengan nada kecewa.

Nourman mencontohkan langkah yang pernah diambil oleh Dedi Mulyadi di Jawa Barat, yang mengirimkan anak-anak bermasalah ke barak militer sebagai solusi efektif. Menurutnya, Aceh bahkan lebih pantas menerapkan langkah serupa mengingat sejarah perjuangan dan keberadaan pemimpin dari kalangan mantan kombatan.

"Jika hari ini Aceh hanya menghasilkan generasi yang sibuk lipsync dan berdandan demi popularitas di media sosial, maka kita sedang menggali kubur peradaban kita sendiri," tegas Nourman dengan nada prihatin.

Desakan keras dari Nourman ini sontak memicu perdebatan di tengah masyarakat. Publik kini menanti respons dari Wali Nanggroe Aceh. Akankah Mualem turun tangan untuk "menyelamatkan" arah generasi muda Aceh, ataukah simbol kehormatan Wali Nanggroe akan terus kehilangan pengaruhnya?. [Muhammad]

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama