Jika Aceh Merdeka, Siapa yang Diuntungkan? Rakyat Jelata atau Elit Lama?

 


Banda Aceh | JRB.ONEKetua Bidang Kesejahteraan Masyarakat Himpunan Mahasiswa Aceh Besar (HIMAB), Abdul Aziz Al Asyi, menyuarakan pandangan kritisnya terhadap wacana kemerdekaan Aceh yang kembali mencuat. Ia mempertanyakan siapa yang sebenarnya akan paling diuntungkan jika Aceh benar-benar merdeka—rakyat jelata atau elit politik lama yang kembali berkuasa.

“Pertanyaannya sederhana: jika Aceh merdeka, siapa yang akan paling diuntungkan? Apakah rakyat kecil yang selama ini hidup dalam keterbatasan, atau justru ‘kaset lama’ yang kembali diputar—mereka yang pernah duduk di atas kekuasaan tapi gagal membawa perubahan berarti?” ujar Abdul Aziz dalam sebuah diskusi internal HIMAB, Senin (23/6/2025).

Menurutnya, isu kemerdekaan tak seharusnya lagi menjadi wacana romantis masa lalu. Sebaliknya, ia harus dibahas secara objektif dan kritis, dengan menyoroti akar persoalan rakyat Aceh yang nyata: kemiskinan, pengangguran, serta ketimpangan akses pendidikan dan layanan kesehatan.

“Rakyat jangan terus dibuai oleh simbol dan jargon perjuangan. Kita harus bertanya, apa yang berubah setelah damai? Dan apa yang akan berubah jika merdeka? Jangan sampai rakyat hanya jadi alat politik, sementara hasilnya dinikmati oleh segelintir elit yang hanya berganti baju, tapi tetap dalam lingkaran yang sama,” tegasnya.

Sebagai pengurus di bidang kesejahteraan masyarakat, Abdul Aziz menekankan bahwa perjuangan paling relevan saat ini adalah memperjuangkan keadilan sosial. Ia mengajak generasi muda Aceh untuk lebih fokus pada pembangunan ekonomi, pendidikan, dan penguatan kapasitas masyarakat, ketimbang terjebak dalam wacana identitas politik yang belum tentu memberi solusi.

“Rakyat butuh makan, pendidikan, dan pekerjaan—bukan sekadar narasi besar yang jauh dari kenyataan. Jangan sampai sejarah berulang, dan rakyat kembali hanya menjadi penonton di tanah sendiri,” pungkasnya.

Pernyataan Abdul Aziz ini menuai beragam tanggapan dari kalangan aktivis mahasiswa dan tokoh sipil. Banyak yang menilai pandangan kritis seperti ini penting untuk menjaga arah perjuangan agar tetap berpihak pada kepentingan rakyat.[Syahrul]

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama