Jakarta | JRB.ONE – Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Viva Yoga Mauladi, mengajak generasi muda untuk menumbuhkan kembali semangat Hari Kebangkitan Nasional. Hal ini disampaikan saat menerima kunjungan pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Jakarta Raya di ruang kerjanya, Gedung C, Komplek Kementerian Transmigrasi, Kalibata, Jakarta, Selasa (21/5/2025).
Dalam pertemuan yang berlangsung hangat tersebut, Viva Yoga menekankan bahwa Hari Kebangkitan Nasional yang diperingati setiap 20 Mei merupakan momen penting untuk mengenang perjuangan kaum muda pada masa awal abad ke-20. Gerakan kebangsaan yang dimotori oleh anak-anak muda terdidik pada tahun 1908 menjadi bagian dari perjuangan menegakkan hak asasi manusia serta membebaskan bangsa dari penjajahan dan penindasan.
“Nilai dan semangat itu perlu dikontekstualisasikan agar bangsa ini dapat mengembangkan jati dirinya sebagai bangsa yang berdikari—mandiri secara ekonomi, sosial, politik, budaya, energi, pangan, dan air,” ujar Viva Yoga, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum PAN. “Apa yang kita perjuangkan hari ini adalah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat,” lanjutnya.
Ia juga menyampaikan bahwa ajakan ini sejalan dengan tema Hari Kebangkitan Nasional ke-177, yaitu “Bangkit Bersama, Wujudkan Indonesia Kuat.” Menurutnya, membangkitkan kembali semangat kebangsaan sangat penting agar bangsa Indonesia terlepas dari sifat malas, dan mampu mewujudkan cita-cita kemerdekaan.
“Dengan semangat ini, kita harapkan Indonesia dapat menjadi bangsa yang sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia,” tambahnya.
Ketua Umum HMI Cabang Jakarta Raya, Ali Loilatu, hadir dalam pertemuan tersebut bersama sejumlah pengurus, antara lain Kabid PTKP Muhammad Ubaidillah dan Ketua KOHATI Sri M. Mulyani. Mereka menyampaikan laporan mengenai berbagai kegiatan organisasi yang telah dan akan dilaksanakan.
Menanggapi hal itu, Viva Yoga mendorong agar HMI terus memperkuat kegiatan perkaderan, karena hal tersebut merupakan kunci untuk meningkatkan kualitas anggota. Ia juga menekankan pentingnya menjadikan kampus sebagai ruang strategis dalam proses pembinaan kader.[*]