Jakarta | JRB.ONE – Lonjakan kasus COVID-19 kembali terjadi di Thailand. Dalam lima hari terakhir, tercatat sebanyak 33.589 orang dirawat di rumah sakit akibat virus tersebut. Bahkan, tiga pasien dilaporkan meninggal dunia.
Peringatan ini disampaikan oleh Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Chulalongkorn, Thira Woratanarat, melalui unggahan di Facebook yang memberikan pembaruan mengenai situasi COVID-19 di negara tersebut.
Menurut Thira, lonjakan kasus ini merupakan tanda awal dari kemungkinan berkembangnya kembali wabah. Ia menegaskan bahwa jika tren kenaikan kasus mingguan terus berlanjut, maka Thailand berpotensi mengalami peningkatan kasus COVID-19 yang lebih besar.
Thira juga mengungkapkan bahwa angka resmi yang dirilis oleh Departemen Pengendalian Penyakit belum mencerminkan kondisi sebenarnya. Banyak individu yang terinfeksi belum terdata karena belum menjalani perawatan di rumah sakit. Selain itu, adanya keterlambatan pelaporan berpotensi menyebabkan lonjakan data mingguan secara tiba-tiba.
Ia mengkritik anggapan bahwa COVID-19 hanya setara dengan flu musiman. "Membandingkan tingkat kematian 0,01% hingga 0,03% mungkin terlihat kecil. Namun saat infeksi mencapai ribuan atau ratusan ribu kasus, jumlah kematian bisa meningkat hingga tiga kali lipat," jelasnya, dikutip dari Nation Thailand.
Lebih lanjut, Thira mengimbau masyarakat agar tidak meremehkan risiko COVID-19. Menurutnya, sikap abai justru dapat memperburuk situasi melalui meningkatnya penyebaran virus, bertambahnya jumlah korban jiwa, serta dampak negatif terhadap perekonomian.
"Percayalah pada apa yang layak dipercayai, dan lakukan apa yang benar. Jangan menjadi korban informasi menyesatkan. Tetaplah terlindungi," pungkasnya.
Sumber: Detik Health