Banda Aceh | JRB.ONE – Manajemen PT Pembangunan Aceh (PEMA) baru-baru ini merespons beredarnya surat kaleng yang menimbulkan pertanyaan seputar operasional dan penggunaan anggaran perusahaan. Dalam pernyataan resminya, PEMA dengan tegas menyatakan bahwa surat tersebut tidak memiliki dasar yang kuat dan bukan merupakan hasil audit resmi dari lembaga berwenang seperti BPKP, BPK, maupun auditor independen yang ditunjuk oleh para pemegang saham.
"Surat tersebut tidak dapat dijadikan pegangan dan tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," demikian pernyataan resmi dari manajemen PEMA seperti yang dikutip pada SUARABUANA.com, Minggu (27/4/2025).
PEMA menjelaskan bahwa seluruh kegiatan Direktur Utama beserta jajaran direksi, termasuk pengelolaan biaya operasional, telah dijalankan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) perusahaan dan Rencana Kerja serta Anggaran Perusahaan (RKAP) yang telah disetujui oleh para pemegang saham. Lebih lanjut, standar biaya umum yang diterapkan juga telah melalui proses verifikasi internal yang ketat.
Manajemen PEMA mengimbau agar tidak ada reaksi berlebihan terhadap surat kaleng yang beredar tersebut. Mereka meyakinkan bahwa seluruh aktivitas perusahaan berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku dan bertujuan untuk meningkatkan efektivitas operasional demi mencapai target-target perusahaan.
Menanggapi pertanyaan mengenai pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) anak perusahaan PEMA, yaitu PT Pema Global Energi (PGE), yang diadakan di Medan, manajemen memberikan klarifikasi.
"Benar, PGE adalah anak usaha kami yang memiliki manajemen independen dan menjalin kerja sama dengan perusahaan multinasional. Kegiatan RUPS tersebut merupakan ranah manajemen PGE. Meskipun demikian, kami menghargai setiap masukan yang diberikan," jelas perwakilan PEMA.
Manajemen PEMA mengungkapkan bahwa rencana pelaksanaan RUPS di Medan sebenarnya telah ditetapkan sebelum Mawardi Nur menjabat sebagai Direktur Utama. Ke depannya, PEMA berkomitmen untuk menginstruksikan seluruh anak perusahaannya agar melaksanakan kegiatan-kegiatan penting di Aceh. Langkah ini bertujuan untuk memberikan dukungan terhadap perputaran ekonomi di tingkat lokal.
"Di bawah kepemimpinan yang baru, fokus utama kami adalah memastikan bahwa setiap aktivitas perusahaan memberikan dampak positif, baik secara langsung maupun tidak langsung, terhadap perekonomian masyarakat Aceh," tambah manajemen.
Saat ini, Direktur Utama PEMA, Mawardi Nur, tengah melakukan evaluasi terhadap berbagai lini bisnis perusahaan dengan tujuan untuk mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan. Manajemen PEMA berharap agar seluruh karyawan perusahaan, media, serta masyarakat Aceh dapat memberikan dukungan penuh terhadap upaya-upaya pembenahan yang sedang dijalankan.
"Kami mengucapkan terima kasih atas perhatian dan dukungan dari semua pihak. PEMA akan terus berkomitmen untuk bekerja demi kemajuan Aceh," pungkas pernyataan tersebut.[*]