Banda Aceh | JRB.ONE — PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Cabang Aceh melalui program Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pemberdayaan perempuan pelaku usaha mikro. Bersama Yayasan Nexsa, PNM Aceh menggelar kegiatan “Mba Maya 2025 (Membina dan Memberdaya)” sebagai bentuk aksi nyata dalam meningkatkan kapasitas kepemimpinan dan komunikasi para Ketua Kelompok Mekaar di seluruh Aceh.
Kegiatan ini diselenggarakan di 22 lokasi wilayah kerja PNM Aceh. Hingga tanggal 7 dan 8 November 2025, sebanyak 18 kelas telah sukses dilaksanakan, sementara 4 kelas tambahan akan dilaksanakan pada 13 dan 14 November 2025 mendatang.
Adapun lokasi pelaksanaan kegiatan mencakup:
Bandar, Bukit, Timang Gajah, Wih Pesam, Pegasing, Pengasing 2, Silih Nara, Takengon, Meureudu, Jeunib, Sakti, Beureunun, Grong-grong, Sigli, Keutapang, Jaya Baru, Lueng Bata, Suka Karya (Sabang), Indrapuri, Lambaro, Krueng Baroena Jaya, dan Darussalam.
Program ini melibatkan 8 orang trainer dan 14 tim support dari Yayasan Nexsa, dengan total peserta sebanyak 50 orang per kelas, seluruhnya merupakan Ketua Kelompok Mekaar. Fokus kegiatan diarahkan pada peningkatan kompetensi kepemimpinan (leadership) dan komunikasi efektif agar para ketua kelompok mampu menjadi agen perubahan di lingkungannya.
Sebagai bentuk dukungan terhadap UMKM lokal, PNM dan Yayasan Nexsa juga menghadirkan produk-produk unggulan pelaku usaha Aceh sebagai hadiah bagi peserta terbaik di setiap kelas, yaitu:
- Keranjang Rotan dari Ati Karya Rotan
- Tas Perca dari Sis Kain
- Kerajinan Batok Kelapa dari Rahma Souvenir
- Kerajinan Gerabah dari perajin lokal Aceh
Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya bersama dalam memperkuat ekosistem UMKM sekaligus menunjukkan kepedulian terhadap produk lokal agar lebih dikenal dan bernilai tambah.
“Melalui program Mba Maya 2025, kami ingin memperkuat kapasitas para Ketua Kelompok Mekaar agar lebih percaya diri, komunikatif, dan mampu memimpin dengan hati,” ujar perwakilan PNM Aceh. “Kegiatan ini menjadi aksi nyata kami dalam membina dan memberdaya perempuan pelaku usaha di seluruh Aceh.”
Sementara itu, Hasbur Rahmat, Ketua Yayasan Nexsa, menyampaikan apresiasinya atas sinergi yang telah terjalin antara Nexsa dan PNM Aceh.
“Kami percaya bahwa pemberdayaan bukan sekadar pelatihan, tetapi sebuah perjalanan untuk menumbuhkan potensi dan kemandirian. Mba Maya 2025 adalah wujud aksi nyata kolaborasi antara lembaga keuangan dan lembaga sosial pendidikan demi terwujudnya UMKM Aceh yang berdaya dan berdaya saing,” ungkap Hasbur Rahmat.
Tentang Program Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera)
Program Mekaar merupakan layanan pemberdayaan dari PNM yang ditujukan bagi perempuan prasejahtera pelaku usaha ultra mikro. Melalui Mekaar, PNM menyediakan pembiayaan berbasis kelompok disertai dengan pendampingan rutin dan pelatihan pengembangan kapasitas usaha serta karakter.
Tujuan utamanya adalah menciptakan kemandirian ekonomi keluarga, meningkatkan literasi keuangan, serta memperkuat peran perempuan dalam pembangunan ekonomi masyarakat. Hingga kini, Mekaar telah menjangkau jutaan nasabah di seluruh Indonesia, termasuk di Aceh.
Tentang Yayasan Nexsa
Yayasan Nexsa adalah lembaga sosial pendidikan yang berfokus pada pengembangan kapasitas sumber daya manusia dan pemberdayaan UMKM melalui pelatihan, pendampingan, dan inkubasi bisnis. Nexsa memiliki misi untuk menciptakan ekosistem pembelajaran bagi pelaku usaha dan pendamping UMKM, serta menghubungkan mereka dengan stakeholder dan investor melalui pendekatan berbasis teknologi, kolaborasi, dan inovasi sosial.
Dengan visi “Belajar, Bertumbuh, dan Berdampak”, Nexsa berkomitmen untuk memperkuat UMKM agar mampu tumbuh secara berkelanjutan dan menjadi pilar ekonomi lokal.
Dengan semangat Membina dan Memberdaya, PNM Aceh dan Yayasan Nexsa terus memperluas dampak positif melalui program-program edukatif yang menyentuh langsung masyarakat dan mendukung kemandirian ekonomi perempuan di Aceh.[*]
