Harapan dari Balai Tua: Kisah Tgk Ifni Ahmad Merawat Cahaya Ilmu di Tengah Keterbatasan


Aceh Utara | JRB.ONE – Di tengah semangat mendidik generasi muda mencintai Al-Qur’an, kondisi Balai Pengajian (BP) Darussalim di Meunasah Aron, Kecamatan Muara Batu, Aceh Utara, justru sangat memprihatinkan. Bangunan tempat para santri belajar agama itu nyaris ambruk dan luput dari perhatian pemerintah.

Balai pengajian yang berdiri sejak tahun 1990 itu kini telah berusia 34 tahun. Namun hingga kini, sarana dan prasarana pendukungnya jauh dari kata layak.

“Saya sangat prihatin melihat kondisi bangunan yang mulai rapuh. Tempat wudhu dan MCK juga sangat tidak memadai. Kami sudah beberapa kali mengajukan permohonan bantuan, tapi belum ada realisasi,” ujar Tgk Ifni Ahmad, pimpinan BP Darussalim, kepada JRB.ONE, Sabtu (25/10).

BP Darussalim saat ini menampung lebih dari 100 santri yang belajar setiap malam. Namun, untuk keberlangsungan kegiatan, para santri hanya dikenakan iuran Rp5.000 per bulan. Dana itu jauh dari cukup untuk menutupi biaya operasional.

Demi mempertahankan aktivitas mengaji, Tgk Ifni berusaha keras mencari tambahan penghasilan. Ia bertani di belakang rumah dengan menanam cabai, tomat, dan jahe. Selain itu, ia juga memelihara ayam kampung untuk dijual. Hasil dari jerih payah itu digunakan membayar listrik dan memperbaiki bagian balai yang rusak.

“Semua saya lakukan agar kegiatan mengaji tetap berjalan. Saya hanya berharap ada perhatian dari Pemerintah Kabupaten Aceh Utara dan Pemerintah Aceh untuk membantu pembangunan BP ini. Bangunannya sudah sangat tua dan sebagian mulai ambruk,” harapnya.

Ia juga menunjukkan satu-satunya bangunan yang masih tampak kokoh. “Itu pun dibangun gotong royong bersama warga, dibantu seorang mualaf asal Medan yang kini tinggal di Lhokseumawe,” ujarnya menutup percakapan.[*]

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama