Lhokseumawe | JRB.ONE - Di sebuah rumah sederhana di Desa Siboru Angin, Kecamatan Halongonan Barat, Padang Lawas Utara, duduk seorang ibu dengan tatapan teduh namun lelah. Ia adalah ibu dari Pangarahon Harahap, pemuda yang dua tahun terakhir berjuang melawan penyakit serius pada paru-parunya.
Hasil pemeriksaan di RSUP Haji Adam Malik dan RS Universitas Sumatera Utara menyatakan, Pangarahon menderita atelektasis dan efusi pleura—penyakit yang menyebabkan penumpukan cairan di rongga pleura. Kondisi ini membuat perutnya membesar, membatasi geraknya, dan memaksanya lebih banyak berbaring.
Kedua orang tuanya sudah berupaya maksimal membawa Pangarahon berobat ke rumah sakit besar, namun biaya dan jarak sering menjadi kendala. Di tengah kesulitan itu, bantuan mulai mengalir. PMI Paluta menggalang dana dan menyerahkannya langsung di RSUD Gunung Tua.
Dukungan juga datang dari mahasiswa asal Padang Lawas Utara yang tergabung dalam Persatuan Mahasiswa Padang Lawas Utara (PERMATA) Lhokseumawe–Aceh Utara dan Ikatan Mahasiswa Padang Lawas (IMAPALAS). Mereka mengumpulkan donasi dari mahasiswa, alumni, dan masyarakat untuk membantu biaya pengobatan.
Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh PERMATA Lhokseumawe–Aceh Utara kepada Pangarahon, disaksikan keluarga dan tokoh muda daerah, Abdi Banua Siregar. Ketua Umum PERMATA, Parlin Muda Saputra Harahap, mengatakan meski bantuan tidak besar, ia berharap bisa meringankan beban keluarga.
Hari itu, di rumah beratap seng dan berdinding semen polos, tak ada pidato panjang. Hanya ada ucapan terima kasih dan senyum tulus. Perjuangan Pangarahon belum selesai, tetapi kini ia tahu bahwa ia tidak berjuang sendirian.[*]