Ajakan itu ia sampaikan saat menghadiri kegiatan Rateeb Seribee bersama warga di Masjid Al Ikhlas, Gampong Ilie, Kecamatan Ulee Kareng, Sabtu (16/8/2025).
Menurut Musriadi, zikir bersama bukan sekadar ritual, tetapi bentuk syukur atas nikmat kemerdekaan sekaligus doa untuk para pahlawan bangsa yang telah gugur memperjuangkan Indonesia.
“Refleksi kemerdekaan bukan hanya dengan upacara dan perayaan, tetapi juga dengan memperbanyak doa dan zikir. Kemerdekaan adalah anugerah Allah SWT yang harus dijaga dengan persatuan dan pengabdian kepada rakyat,” ujarnya.
Ia menegaskan, generasi saat ini menghadapi tantangan besar dalam mengisi kemerdekaan, mulai dari menjaga moral bangsa, memberantas narkoba, memerangi kemiskinan, hingga menekan persoalan sosial lainnya seperti HIV/AIDS dan degradasi moral.
“Semangat kemerdekaan harus kita hidupkan dalam kepedulian terhadap sesama. Melalui doa dan zikir, kita berharap Banda Aceh dan Indonesia senantiasa diberkahi serta dijauhkan dari segala bala,” kata politisi Partai Amanat Nasional tersebut.
Kegiatan zikir bersama itu berlangsung khidmat. Masyarakat larut dalam lantunan doa, menyatukan hati sebagai ungkapan syukur atas 80 tahun kemerdekaan Indonesia.[*]