Dugaan Arogansi Geusyik Amri: Baginda Agani Jadi Korban, Warga Aceh Utara Gelisah


Aceh Utara | JRB.ONE – Konflik berkepanjangan antara Geusyik Amri dengan tokoh masyarakat Baginda Agani kembali memanas. Berawal dari rivalitas pasca pemilihan keuchik, kini perseteruan itu menjalar hingga ke ruang sosial dan adat gampong, menimbulkan keresahan warga.

Baginda Agani, yang disebut sebagai korban dalam rangkaian peristiwa ini, mengaku sering mendapat perlakuan diskriminatif dan bahkan upaya pengucilan dari Geusyik Amri. Salah satu contoh, ketika Baginda Agani menyumbangkan dua ekor kambing untuk perayaan turnamen sepak bola gampong, sumbangan itu justru ditolak mentah-mentah.

Tak berhenti di situ, jelang acara peujoek buet (doa bersama) di kediaman Baginda Agani, beredar isu bahwa Geusyik Amri diduga mengimbau sejumlah warga dan perangkat gampong agar tidak menghadiri kegiatan tersebut. Bahkan, menurut pengakuan pihak Baginda, Geusyik Amri sempat berupaya mempersulit jalannya pesta keluarga dengan menahan becak pengangkutan tenda gampong serta sempat menyelenggarakan acara potong lembu dilapangan menjelang pesta ditempat Baginda Agani, sehingga pihak baginda agak terbatasnya waktu untuk menyiapkan piring yang dibawa semua kelapangan.

Situasi kian memanas ketika insiden bentrokan terjadi di sebuah warung kopi  Peuleupi Hate. Baginda Agani, yang awalnya hanya membeli kopi, tiba-tiba mendapat serangan dari arah belakang. Ia sempat menangkis, namun perkelahian tidak terhindarkan. Akibat kejadian itu, Baginda Agani mengalami luka di bahu dan memar di bagian kepala hingga harus dirawat di RS PT. Aron.

“Saya masih trauma dan merasa tertekan. Ini bukan hanya persoalan pribadi, tapi bukti bahwa kepemimpinan Geusyik Amri sudah melampaui batas,” ungkap Baginda Agani dengan nada kecewa, Selasa (26/8/2025).

Konflik ini menimbulkan kekhawatiran di tengah masyarakat Aceh Utara. Sejumlah warga menilai tindakan arogansi seorang pemimpin gampong dapat merusak keharmonisan sosial serta mengganggu jalannya tradisi adat yang selama ini dijunjung tinggi.

Hingga kini, kasus tersebut masih menjadi bahan perbincangan hangat di kalangan masyarakat.[am]

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama