Lhokseumawe | JRB.ONE – Persatuan Mahasiswa Padang Lawas Utara (PERMATA) Lhokseumawe-Aceh Utara sukses merayakan Milad ke-2 dengan penuh kehangatan. Acara bertema "Satu Langkah, Seribu Cinta Bersama PERMATA: Mewujudkan Saparhataan, Sapartahian, Horas, Horas, Horas" ini digelar di Pantai Ujung Bate, Blang Panyang, Lhokseumawe, sejak pagi hingga sore.
Perayaan Milad ini semakin istimewa dengan kehadiran berbagai paguyuban mahasiswa daerah lain di Lhokseumawe. Sebut saja IMASA (Ikatan Mahasiswa Asahan), HIMALABURA (Himpunan Mahasiswa Labuhanbatu Utara), IMAPAS (Ikatan Mahasiswa Pasaman), IMPS (Ikatan Mahasiswa Pematang Siantar), IKABIHILS (Ikatan Keluarga Bilah Hilir Sekitar), dan IMAPALAS (Ikatan Mahasiswa Padang Lawas). Kehadiran mereka menjadi bukti nyata solidaritas dan memperkuat jejaring kolaborasi antarmahasiswa lintas daerah.
Sebagai simbol sambutan hangat, PERMATA menampilkan Tarian Endeng-Endeng, tarian tradisional khas Padang Lawas Utara (Paluta). Tarian ini dibawakan dengan semangat dan keanggunan, memamerkan kekayaan budaya daerah yang terus dilestarikan oleh generasi muda di tanah rantau.
Abdul Mansur Hasibuan, Ketua Panitia, menyampaikan rasa syukurnya atas kelancaran acara. "Alhamdulillah, Milad ke-2 PERMATA berlangsung lancar dan penuh kehangatan. Kehadiran sahabat-sahabat dari berbagai paguyuban semakin memperkaya makna acara ini. Semoga silaturahmi ini terus terjaga dan kita bisa saling bersinergi dalam membangun generasi muda yang berdaya saing dan berbudaya," ungkapnya.
Senada dengan itu, Parlin Muda Saputra Harahap, Ketua Umum PERMATA Lhokseumawe-Aceh Utara, turut mengapresiasi dukungan semua pihak. "Milad ini bukan sekadar perayaan, tetapi juga momentum refleksi, kebersamaan, dan pelestarian nilai-nilai budaya. Kehadiran paguyuban lain menjadi bukti bahwa kita mampu membangun ruang kolaboratif yang sehat dan harmonis," tegas Parlin, Minggu, 29 Juni 2025.
Ia juga berharap PERMATA akan terus menjadi "rumah" bagi mahasiswa Paluta dan menjadi jembatan untuk menjalin kekuatan bersama dengan paguyuban lainnya.
Acara ditutup dengan doa dan sesi foto bersama, semakin mempererat tali persaudaraan. Dengan semangat Saparhataan (kesatuan), Sapartahian (kekeluargaan), dan seruan Horas, Horas, Horas, PERMATA menegaskan komitmennya untuk terus tumbuh sebagai organisasi yang solid, inklusif, dan berdaya di tengah keberagaman.[am]