Banda Aceh | JRB.ONE – Apel rutin yang diikuti oleh seluruh ASN dan Non ASN di lingkungan Dinas Pendidikan Aceh berlangsung di Aula Disdik Aceh, Senin (28/04/2025). Acara yang biasanya digelar di lapangan ini dilaksanakan di dalam aula karena cuaca hujan gerimis yang mengguyur Kota Banda Aceh pada pagi hari.
Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Marthunis, ST., D.E.A., bertindak sebagai pembina apel. Dalam amanatnya, Marthunis menekankan pentingnya kolaborasi, integritas, serta pemanfaatan teknologi pendidikan dalam mewujudkan sistem pendidikan yang unggul dan berkelanjutan.
“Meskipun hujan menghalangi kita untuk berkumpul di lapangan, semangat kita untuk meningkatkan kualitas pendidikan tetap harus berkobar. Melalui kolaborasi dan kerja sama yang baik, kita akan tetap mewujudkan pendidikan yang lebih baik untuk anak-anak Aceh,” ujar Marthunis.
Ia menyampaikan bahwa tantangan dunia pendidikan saat ini tidak hanya berkutat pada aspek teknis dan kurikulum, melainkan juga pada model kepemimpinan yang adaptif dan responsif terhadap audiens serta perubahan zaman.
“Model kepemimpinan itu sangat bergantung pada audiens dan konteksnya. Pemetaannya bisa kita lihat dari dua sumbu, yakni kompetensi dan integritas,” ujar Marthunis.
Menurutnya, pemimpin yang memiliki kompetensi tinggi, integritas yang kuat, serta motivasi yang murni, pantas untuk diberi kepercayaan dan delegasi tugas lebih. Sebaliknya, bagi yang masih kurang di aspek tersebut, perlu pembinaan yang lebih intensif.
“Kita harus saling mengisi, saling pantau, dan tidak mudah terprovokasi oleh situasi eksternal. Yang penting, kita semua harus punya semangat untuk memperbaiki sistem ini bersama,” katanya.
Ia juga menekankan bahwa teknologi pendidikan harus dimanfaatkan secara optimal untuk mendukung proses belajar mengajar, serta menjamin pemerataan akses pendidikan yang berkualitas sampai ke pelosok Aceh.
“Kita tetap digaji, kita difasilitasi, maka mari kita balas itu dengan kerja yang penuh integritas. Kalau kita semua melaksanakan tugas secara optimal, sesuai tupoksi dan saling berkoordinasi, maka pendidikan Aceh akan semakin maju,” ujarnya.
Lebih jauh, Marthunis juga menyinggung pentingnya zona integritas dalam dunia pendidikan. Ia mengajak seluruh pihak untuk menjaga komitmen terhadap nilai-nilai kejujuran, tanggung jawab, dan profesionalisme.
“Integritas bukan hanya slogan, tapi harus menjadi budaya kerja kita. Kalau kita konsisten, pendidikan di Aceh akan menjadi contoh yang membanggakan,” pungkasnya.[*]