Connie Bakrie Sebut Dokumen Penting Hasto Diamankan di Rusia

JRB.ONE – Pengamat militer, Connie Rahakundini Bakrie, mengungkapkan bahwa dirinya telah mengamankan sejumlah dokumen penting milik Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto, di Rusia. Tindakan ini dilakukan untuk memastikan dokumen tersebut tetap terlindungi.

“Dokumennya sudah saya amankan di Rusia, jadi tidak perlu khawatir akan hilang,” ujar Connie melalui unggahan di akun Instagram pribadinya pada Jumat (27/12).

Connie menjelaskan bahwa dokumen tersebut diberikan kepadanya oleh Hasto sebelum yang bersangkutan ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sebagai bentuk tanggung jawab, Connie memastikan dokumen itu telah dinotariskan di Rusia. Ia juga menambahkan bahwa dokumen tersebut berpotensi menjadi "bom waktu" setelah Hasto secara resmi menjadi tersangka.

“Ketika saya berada di Indonesia, saya menerima beberapa dokumen penting untuk diamankan. Dokumen ini sudah saya notariskan di Rusia. Bisa saja dokumen tersebut menjadi bom waktu, kita lihat saja nanti,” tambah Connie, seperti yang dilansir media hibata.id pada Sabtu (28/12).

Sebelumnya, Connie juga sempat membahas dugaan penetapan Hasto sebagai tersangka dalam podcast Akbar Faizal Uncensored, jauh sebelum kabar tersebut diumumkan secara resmi. Ia menyebut bahwa Hasto meminta bantuannya untuk mengamankan dokumen-dokumen penting, mengingat pengalaman Hasto yang belajar dari kasus ajudannya, Kusnadi, yang sempat diperiksa oleh KPK. Beberapa barang milik Kusnadi, termasuk ponsel dan buku catatan, disita oleh tim penyidik.

“Belajar dari pengalaman Kusnadi, Hasto meminta saya untuk mengamankan dokumen-dokumen pentingnya. Saat saya kembali ke Jakarta, banyak dokumen yang sudah saya amankan sebagai bentuk dukungan saya sebagai sahabat,” terang Connie.

Sebelumnya, KPK telah resmi menetapkan Hasto Kristiyanto sebagai tersangka dalam kasus suap dan perintangan penyidikan. Ketua KPK, Setyo Budiyanto, menegaskan bahwa penetapan tersangka ini tidak ada kaitannya dengan politisasi, melainkan merupakan upaya penegakan hukum.

“Penetapan tersangka ini tidak ada kaitannya dengan politisasi. Ini murni penegakan hukum,” jelas Setyo kepada wartawan pada Selasa (24/12). Setyo juga menegaskan bahwa tidak ada intervensi politik dalam proses penyelidikan, meskipun PDIP akan menggelar Kongres Partai pada tahun 2025. “Kami di KPK tidak menerima masukan atau informasi apa pun terkait Kongres Partai PDIP atau hal-hal politis lainnya. Fokus kami adalah pada proses hukum yang berjalan,” tutup Setyo.[*]

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama